Jakarta, Banyak orang menyukai junk food karena rasa dan tampilannya yang menggoda. Untuk hidup sehat, orang berusaha menghindari makan junk food. Tapi godaan makan junk food itu akan semakin besar ketika Anda merasa mengantuk.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menolak makan junk food akan semakin sulit ketika Anda sedang mengantuk, karena godaannya yang semakin besar.
"Hasil penelitian menunjukkan adanya kaitan antara kantuk dengan berkurangnya aktivitas di daerah otak yang bertanggung jawab mengendalikan perilaku atau mengerem tindakan Anda," kata William Killgore, asisten profesor psikologi di Harvard Medical School, seperti dilansir Myhealthnewsdaily, Rabu (22/6/2011).
Dalam penelitiannya, Killgore dan rekan-rekannya melakukan scan otak pada 12 pria dan wanita sehat berusia antara 19 dan 45 tahun menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI).
Peserta kemudian diperlihatkan gambar makanan berkalori tinggi, seperti es krim dan cheeseburger, juga makanan rendah kalori, seperti salad dan buah, dan gambar kontrol tanaman dan bebatuan.
Peneliti menemukan bahwa peserta yang mengantuk mengalami kesulitan menolak foto-foto makanan berkalori tinggi karena aktivitas di otaknya yang semakin berkurang.
"Orang yang mengantuk memiliki 'sistem rem' yang berkarat. Artinya, kurangnya aktivitas di daerah ini membuat Anda tidak dapat melakukan sistem pengereman secara efektif," jelas Killgore.
Peneliti mengatakan temuan ini menunjukkan orang mungkin kurang mampu menahan diri dari makan berlebih ketika mereka tidak mendapatkan cukup tidur.
"Hasilnya penting mengingat saat ini terjadi epidemi obesitas di Amerika. Dua pertiga dari populasi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas," lanjut Killgore.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat hubungan antara tidur dan obesitas.
Penelitian ini telah dipublikasikan pada pertemuan gabungan dari American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society di Minneapolis.detikhealth
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menolak makan junk food akan semakin sulit ketika Anda sedang mengantuk, karena godaannya yang semakin besar.
"Hasil penelitian menunjukkan adanya kaitan antara kantuk dengan berkurangnya aktivitas di daerah otak yang bertanggung jawab mengendalikan perilaku atau mengerem tindakan Anda," kata William Killgore, asisten profesor psikologi di Harvard Medical School, seperti dilansir Myhealthnewsdaily, Rabu (22/6/2011).
Dalam penelitiannya, Killgore dan rekan-rekannya melakukan scan otak pada 12 pria dan wanita sehat berusia antara 19 dan 45 tahun menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI).
Peserta kemudian diperlihatkan gambar makanan berkalori tinggi, seperti es krim dan cheeseburger, juga makanan rendah kalori, seperti salad dan buah, dan gambar kontrol tanaman dan bebatuan.
Peneliti menemukan bahwa peserta yang mengantuk mengalami kesulitan menolak foto-foto makanan berkalori tinggi karena aktivitas di otaknya yang semakin berkurang.
"Orang yang mengantuk memiliki 'sistem rem' yang berkarat. Artinya, kurangnya aktivitas di daerah ini membuat Anda tidak dapat melakukan sistem pengereman secara efektif," jelas Killgore.
Peneliti mengatakan temuan ini menunjukkan orang mungkin kurang mampu menahan diri dari makan berlebih ketika mereka tidak mendapatkan cukup tidur.
"Hasilnya penting mengingat saat ini terjadi epidemi obesitas di Amerika. Dua pertiga dari populasi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas," lanjut Killgore.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat hubungan antara tidur dan obesitas.
Penelitian ini telah dipublikasikan pada pertemuan gabungan dari American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society di Minneapolis.detikhealth